Kamis, 21 November 2013

Ikhlas Karena Allah [Praktikum Tasawuf II]



     Kita sebagai umat islam selayaknya harus berakhlak baik kepaada Allah karna Allahlah yang telah menyempurnakan kita sebagai manusia yang sempurna. Ikhlas merupakan semata-mata mengharap Ridha Allah SWT. Jadi segala apa yang kita lakukan itu semata-mata hanya mengharap Ridho Allah SWT.
Saya ingin menceritakan tentang pengalaman saya berakhlak kepada Allah. Minggu lalu saya berada dalam situasi yang sangat membingungkan. Mengingat banyaknya tugas-tugas dan UTS pada hari Jum’at, malamnya saya berniat untuk tidak mengaji yang mana di pengajian itu saya diharuskan mengajarkan anak-anak remaja.
           Namun, pada saat itu saya mulai berpikir lagi bahwa sebenarnya apa yang saya lakukan ini salah. Mengaji adalah suatu ibadah maka saya harus meluruskan niat dan ikhlas karna Allah. Pada saat itu yang saya lakukan adalah berdo’a agar semua tugas-tugas dan UTSnya dimudahkan oleh Allah SWT. Aamiin…
            Lalu pada malam itu saya mengaji dan mengajarkan anak-anak remaja dengan ikhlas semata-mata hanya ingin mengharapkan ridho Allah SWT. Dan berusaha mendamaikan tugas-tugas, mencoba menenangkan diri dan beribadah kepada Allah SWT.
            Keesokkan harinya, di pagi hari saya mendapatkan berita kalau ternyata dosen mata kulaih yang harusnya UTS pada hari itu tidak dapat hadir dikelas. Sejujurnya bukan saya harapkan, melainkan dengan tidak hadirnya dosen pada hari itu membuat saya memiliki waktu lebih untuk menyelesaikan tugas-tugas dan belajar untuk UTS.
            Alhamdulillah, saya percaya bahwa  Allah maha besar yang tadinya saya enggan untuk mengaji. Tugas-tugas dan UTS jangan dijadikan hambatan untuk tidak mengaji justru seharusnya utamakan mengaji dibandingkan dengan mengerjakan tugas-tugas karna disitulah Allah memberikan jalan dan rencana yang baik bahkan yang tak pernah kau kira sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar